Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Juli 2011

mutiara hikmah dalam mendidik anak


Mutiara Hikmah dalam mendidik anak

Jika anak dibesarkan dengan celaan... dia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan.. dia akan belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan.. dia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan.. dia akan belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan.. dia akan belajat percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian.. dia akan belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman.. dia akan belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan.. dia akan belajar menyenangi diri sendiri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi.. dia akan belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan.. dia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan.. dia akan belajar menemukan cinta
dalam hidupnya...

                                                    ~  (Al-Hikmah)  ~

Rabu, 20 Juli 2011

menegakkan kebenaran 2


MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN      2


DASAR : QS. AL-KAHFI  AYAT 29.


29. dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

menegakkan kebenaran 1


MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN 1

DASAR : QS. AN-NISA AYAT 105.

5. dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.



ASBABUN NUZUL

Menurut At-Thobari pada zaman nabi adanya sahabat Anshor mengadu kepada nabi SAW, bahwa dia kehilangan sesuatu. Dalam aduanya itu sahabat Anshor menyatakan bahwa yang mencuri adalah thu’mah bin Ubairaq . setelah Thu’mah mengerti bahwa perbuatannya diadukan kepada nabi SAW, Thu’mah segera menyembunyikan barang curiannya di rumah salah seorang Yahudi. Dalam peristiwa itu nabi hamper terkecoh membela Thu’mah. Dengan peristiwa inilah ayat tersebut diturunkan. Ternyata orang Yahudi benar dan Thu’mah yang bersalah.

pergaulan manusia

Pergaulan Manusia



Dasar QS. Al-Hasyr : 9

Dan orang-orang yang bertempat tinggal di negeri (Madinah)  dan telah beriman (Anshor) sebelum ( kedatangan) mereka (muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah  kepada mereka.  Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) , atas diri mereka sendiri,sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. ( QS. Al-Hasyr : 9).
Tafsir Ayat :

Adalah penduduk negeri Madinah yang disebut kaum Anshor. Di sini bukan berarti setiap penduduk madinah berstatus sebagai kaum Anshor. Kaum Anshor adalah orang-orang madinah yang beriman pada Nabi Muhammad SAW, dan menolong kepada orang-orang Muhajirin.

Pada ayat di atas menjelaskan keberadaan kaum Anshor , yaitu mereka beriman kepada nabi Muhammad SAW sekalipun mereka belum pernah melihat nabi/kedatangan nabi. Kaum Anshor mencintai kaum muhajirin itu atas dasar kebenaran yang dibawa nabi yang sampai pada mereka dengan tidak direncanakan orang-orang yang dicintai itu akan dating kepada mereka.

Begitu tulus ikhlasnya kaum Anshor terhadap Muhajirin di dalam memberi pertolongan itu tidak ada harapan sedikitpun dalam hatinya untuk menerima balasan baik moril/materiil, apalagi dari baginda nabi. Adanya seorang sahabat Anshor yang mengorbankan kepentingan pribadinya sampai-sampai  beliau menjawab : “ Sungguh sangat kagum penduduk langit atas perbuatan kamu berdua”.
Pada ujung ayat disebutkan, bahwa Allah memberikan isyarat kepada manusia salah satu tanda keberuntungan seseorang adalah terhindar dari sifat kikir/bakhil. Karena hanya orang dermawanlah yang beruntung baik moril/materiil baik itu diwujudkan dalam shodaqah maupun zakat.

+++

Hikmah Isro Mikroj

1.       HIKMAH PERJALANAN ISRO’ MI’ROJ
NABI MUHAMMAD SAW

2.       MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN 1430 H

DIambil dari Inti pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Didik Purwadarsono
Pada silaturahmi Penyuluh Agama Honorer Kabupaten Bantul, Sabtu,15 Agustus 2009 bertempat di masjid Agung Manunggal Bantul

Dari Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada peristiwa Isro’ dan Mi’roj beliau dapat diambil beberapa  hikmah sebegai berikut :

A.      PEMBEDAHAN DADA.
Mengandung hikmah bahwa seorang muslim hendaknya senantiasa melakukan tazkiyatun nafs/penyucian jiwa dari sifat-sifat dan prilaku yang buruk.
B.      HIDUP  VISIONER
Hidup harus mempunyai tujuan yang jelas dan pasti. Tidak boleh setengah-setengah. Hidup seorang muslim hendaknya tetap berpegang teguh terhadap kitab suci al-Qur’an dan sunnah rasul.
Dalam hal ini manusia ada yang dihinggapi penyakit hati yang berupa :
1.       Hawa Nafsu. Seperti sifat malas dll.
2.       Kultus individu. Dasar QS at-Taubah ayat 31.
31.  Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[639]  Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

C.      BELIAU DIKUNTIT/DIIKUTI  OLEH JIN IFRIT.
Hikmah yang dapat diambil adalah :
Bahwa setiap muslim hendaknya hati-hati dari berbagai godaan dari jenis jin dan manusia.
Perhatikan firman Allah berikut ini, yang terdapat pada QS. Al-An’aam ayat 112.

112.  Dan Demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

[499]  maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada nabi.

D.      BELIAU DIKUNTIT/DIIKUTI  JIN DARI SEBELAH KANAN DAN KIRI
Hikmah yang bias diambil adalah bahwa umat Islam hendaknya waspada dari godaan dari kanan kirinya, seperti program zionisme, kristenisasi dll.
Dasar QS. Al-Baqarah ayat 120.
120.  Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu

E.       BELIAU DICEGAT OLEH WANITA CANTIK, MEMAKAI PERHIASAN YANG MENGGIURKAN
Hikmah yang dapat diambil adalah ;
1.       Hendaknya umat Islam hati-hati dari pengaruh pergaulan dengan lawan jenisnya. Jangan sampai terperosok, terbujuk oleh rayuannya.agar tidak terjebak pada perbuatan zina.
2.       Hendaknya umat Islam hati-hati dari pengaruh teknologi audio video, terutama tayangan-tayangan film atau acara lainnya yang tidak mendidik. Hal ini dapat kita contohkan ketika jam ibadah sholat ada acara tv yang menarik, akhirnya anak-anak atau orang dewasa tidak segera sholat dan beribadah lainnya tetapi tetap menonton televise sampai selesai.

F.       NABI DIBERI SUGUHAN DUA MINUMAN PUTIH DAN GELAP
Ketika nabi diberi suguhan dua minuman ada yang berwarna putih dan berwarna gelap.nabi Muhammad dengan yakin dan mantap mengambil yang putih. Hal ini memiliki makna/hikmah bagi kita agar dalam kehidupan sehari-hari hendaknya selektif dalam memilih konsumsi yang baik dan halal.






MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN 1430 H

Dalam bulan suci Ramadhan ini, mari kita bersama untuk mengajak diri kita, anggota keluarga kita untuk mencapai lima harapan di bulan suci Ramadhan.

Harapan Pertama
Umat Islam kita ajak untuk menjadi orang yang bertakwa.
Harapan Kedua
Umat Islam kita ajak agar bisa  terbebas dari siksa api neraka.
Harapan Ketiga
Umat Islam kita ajak agar bisa meraih malam lailatul Qodar
Harapan Keempat
Umat Islam kita ajak agar bisa kembali ke idul Fitri (suci)
Harapan kelima
Umat Islam kita ajak agar bias melakukan syawal, atau mengalami peningkatan mutu dan kwalitas diri.

Dari ceramah/pengajian beliau diakhiri dengan penyampaian ayat al-Qur’an yang menerangkan tiga tipe/golongan manusia dalam menerima hidayah AllahSWT, yaitu : yang diterangkan QS. Al-Fathir ayat 32-33.

32.  Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
33.  (bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan Pakaian mereka didalamnya adalah sutera.

[1260]  yang dimaksud dengan Orang yang menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

++++++++++




Tugas seorang ustadz TPA


Pendidikan Agama  Islam Melalui Jalur TPA / MADRASAH DINIYAH

Dengan semakin berkembangnya kemajuan ilmu dan teknologi, sudah mulai merubah sebagian masyarkat kita terhadap pentingnya pendidikan Anak. Kadang orang tua sudah jenuh untuk memperhatikan kemajuan yang sudah dicapai oleh anaknya. Kadang kita jumpai sebagian santri-santri kita lebih asyik nonton TV, Play Station dan melupakan mengaji di TPA maupun Madrasah Diniyah. Mengingat akan hal itu, maka seorang guru/ustadz/ustadzah di TPA dan madrasah Diniyah harus pandai-pandai mengatur strategi untuk mengimbangi dan menemukan solusi alternatife yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas, meskipun hal tersebut sangat sulit dan berat, mengingat begitu kompleksnya persoalan santri dan persoalan seorang ustadz.

Seorang ustadz harus mengetahui dan memahami apa sebenarnya tugas pokok seorang ustadz., dan apa pula tugas seorang santri termasuk di dalamnya memahami tujuan yang hendak dicapai. Seorang ustadz harus berusaha, untuk menjadikan anak-anak senang dan gembira ketika sedang belajar/mengaji di TPA maupun di Madrasah Diniyah. Seorang ustadz hendaknya membekali diri dengan ilmu dan ketrampilan. Idealnya masing-masing Unit TPA dan Madrasah Diniyah mempunyai Visi dan Misi yang hendak dicapai. Mempunyai tenaga Ustadz yang mampu, mau dan professional dan didukung oleh faktor lingkungan, sumber dana dll.
Maka idealnya setiap Unit TPA dan Madrasah Diniyah yang ingin maju dan sukses perlu memberdayakan beberapa faktor, yang apabila faktor – faktor di bawah ini diberdayakan/difungsikan, maka insya Allah TPA akan berkembang dengan baik, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Faktor Ulil Albaab , yaitu kelompok manajemen.
  2. Faktor Ulil Abshoor, yaitu kelompok cendekiawan muslim yang mau membantu perkembangan dan kemajuan TPA & Madrasah Diniyah.
  3. Faktor Ulil anfus, yaitu kelompok ustadz/ustadzah.
  4. Faktor Aghniya, yaitu kelompok masyarakat yang kaya dan bersedia menjadi donatur tetap untuk TPA dan Madrasah Diniyah.

Selanjutnya seorang ustadz perlu memperhatikan Tujuan dari pendidikan yang hendak dicapai, jadi tidak sekedar datang lalu mengajar iqro, BCM selesai terus pulang. Tetapi perlu mempersiapkan segala sesuatu yang perlu disiapkan sebelum dan sesudah mengajar. Disamping itu pula perlu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan seorang ustadz itu gagal dalam mengajar dan mendidik santri-santrinya. Berikut ini akan kita sampaikan beberapa hal terkait dengan Tujuan, peran ustadz,faktor penyebab kegagalan dalam mengajar, tugas seorang ustadz dan seorang santri, yaitu sebagai berikut :

  1. Tujuan Pendidikan Agama.

Tujuan pendidikan Agama adalah untuk menyiapkan dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang :

o   Iman dan taqwa kepada Allahn SWT.
o   Mempunyai budi pekerti yang luhur.
o   Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan.
o   Sehat jasmani dan rohani
o   Mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri.
o   Mempunyai tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  1. Peran Ustadz TPA & Madrasah Diniyah
    1. Ustadz  sebagai seorang pengajar.
    2. Ustadz sebagai seorang pendidik.
    3. Ustadz  sebagai seorang da’i
    4. Ustadz  sebagai seorang konsultan
    5. Ustadz  sebagai seorang pemimpin pramuka
    6. Ustadz  sebagai seorang pemimpin informal

  1. Faktor Penyebab kegagalan Seorang Ustadz
    1. Ustadz  kurang percaya diri
    2. Ustadz  kurang khusyu
    3. Ustadz  kurang tawadlu
    4. Ustadz  kurang pergaulan
    5. Ustadz   kurang wawasan
    6. Guru Agama kurang empatik
    7. Guru Agama kurang ilmu
    8. Guru Agama kurang simpatik

  1. Tugas dan Kewajiban seorang Santri
    1. Membersihkan hatinya dari sifat-sifat tercela/buruk
    2. Belajar dengan niat mencari keutamaan/ridho dari Allah SWT
    3. Bersedia melakukan iqro
    4. Menghormati guru/ustadz karena Allah SWT
    5. Tidak membuka rahasia guru / menipu Allah
    6. Tekun belajar
    7. Murid / santri perlu mengulangi pelajarannya
    8. Tidak boleh meremehkan salah satu ilmu.